Minggu, 12 Oktober 2014

REFORMASI 1998 dan PERISTIWA TRISAKTI serta MENOLAK TERGUSUR



MENOLAK TERGUSUR

            “kekerasan ialah ketika kita tinggal diam melihat rumah kita digusur”itulah kira-kira gambaran pemikiran rakyat pandang raya Makassar.

Kasus Pandang Raya bermula ketika pada tahun 1998 seorang pemodal a.n. Goman Wisan tiba-tiba menggugat warga dan mengklaim kepemilikan atas tanah seluas 4000 m2 yang dihuni 46 KK. Proses hukum yang timpang dan tidak berimbang menyebabkan warga diharuskan menerima vonis hukum yang prosesnya tak pernah mereka ketahui. Eksekusipun berulangkali dilakukan oleh pihak pengadilan. Eksekusi ke-1 pada 12 november 2009, eksekusi ke-2 pada 30 November 2009 dan eksekusi ke-3 pada 23 Februari 2010. Setiap eksekusi yang dilakukan selalu mengalami kegagalan karena proses putusan pengadilan yang cacat.
Ada beberapa poin tentang mengapa tanah warga Pandang Raya tak dapat dieksekusi:
  1. Lokasi yang diklaim oleh pihak penggugat (Persil No. S2 a. SII Kohir No. 2160. C 1. Lokasi Jalan Hertasning Kelurahan Panaikang Kecamatan Panakukang) berbeda dengan Lokasi yang di huni oleh warga yang menjadi tergugat/objek eksekusi (No. Persil S2S1 Kohir 1241C1 Kelurahan Pandang Kecamatan Panakukang). Dan diperkuat oleh surat keterangan Kantor kelurahan Pandang yang ditandatangani oleh lurah terkait (Dakhyal S.Sos) tertanggal 5 Agustus 2009 dengan menyatakan bahwa lokasi yang dimaksudkan berdasarkan Persil dan kohir penggugat (Goman Wisan) berada diantara Jln. Adiyaksa dan Jln. Mirah Seruni (Panakukang Square).
  2. Pernyataan dalam surat Keterangan oleh camat Panakukang tertanggal 16 Desember 2009  yang ditandatangani oleh camat terkait (A. Bukti Djufri, SP, M.Si) dengan menyatakan bahwa Lokasi pihak penggugat (Goman Wisan) tidak ada dalam buku F di kantor kecamatan Panakukang dan persil Kohir warga berbeda dengan apa yang menjadi objek eksekusi pihak penggugat.
  3. Klaim Pihak penggugat (Goman Wisan) yang telah melakukan pembelian dan pengukuran tanah bersama pemilik (A.n. H. Abd. Asis Bunta) ditahun 1994 adalah palsu. Karena pemilik tersebut telah wafat ditahun 1993 yang dibuktikan dengan surat kematian A.n. H. Abd. Asis Bunta dari kelurahan Nunukan Barat yang merupakan kediaman pemilik tanah.
  4. Surat pernyataan kepala BPN A.n. H.M. Natsir Hamzah, MM. tertanggal 28 Desember 2009 yang membenarkan dan menguatkan surat keterangan dari kelurahan Pandang.
  5. Surat rekomendasi KOMNAS HAM No.727/K/PMT/III 2010 tertanggal 30 Maret 2010 yang meminta Mahkamah Agung RI untuk menindaklanjuti laporan dari LBH Makassar sebagai kuasa hukum AMARAH atas indikasi kesalahan dalam penentuan objek eksekusi.
  6. Fatwa Mahkamah Agung No. 262/PAN:/145/C/10/FK.PERD tertanggal 20 April 2010 yang meminta PN Makassar selaku eksekutor tanah warga Pandang Raya untuk memperjelas lokasi/objek eksekusi yang dianggap salah alamat oleh penasehat hukum tergugat. Namun rekomendasi tersebut belum dilaksanakan oleh PN Makassar hingga keluarnya surat eksekusi yang ke-4 pada tanggal 12 September 2014.
Berdasarkan fakta tersebut maka warga Pandang Raya bersama kelompok mmenyatakan sikap “menolak penggusuran tanah warga Pandang Raya”. Melawan penggusuran bukan hanya soal berebut tanah apalagi tawar menawar harga, tapi ini tentang bagaimana hak-hak warga miskin kota dipertahankan dan keadilan ditegakkan. Tergusurnya tanah mereka akan menjadi bukti bagaimana aparatus negara dari kepolisian, kejaksaan, Pengadilan, dan birokrasi pemerintahan yang lain ternyata tak berdaya menghadapi belenggu modal. Maka mari bersama bersolidaritas untuk melawan penggusuruan tanah warga Pandang Raya.

Sejak 2009, diawalinya sebuah perang terbuka menghadang perampasan tanah, di Pandang raya, teror modal, masih menghantui di sepanjang perjalanan perjuangan warga pandang raya hingga saat ini.
Tidak hanya menggunakan alat represi negara, kekuatan modal pun menggunakan preman sebagai alat meneror dan merampas langsung tanah milik warga.
Sejak sebulan kemarin, preman telah beberapa kali datang meneror warga. Setelah rumah seorang warga di pandang raya dikuasai oleh preman sebagai akibat dari melemahnya merosotnya perjuangan politik warga pandang raya yang membuat seorang warga tersebut memilih menyerahkan rumahnya untuk di kuasai oleh preman bayaran.
Sejak awal preman itu menempati rumah salah seorang warga tersebut, warga belum memutuskan mengambil langkah mengusir preman tersebut. Ketergantungan terhadap pemerintah setempat membuat warga belum dapat mengambil keputusan sendiri. Tetapi setelah dibangun konsolidasi rutin, warga akhirnya mengambil keputusan menduduki rumah tersebut dan mengalihkannya menjadi posko perjuangan.
Setelah pendudukan beberapa minggu, preman bayaran yang sebelumnya mendiami rumah tersebut juga berhasil diusir warga bersama beberapa orang partisipan perjuangan pandang raya. Beberapa kali preman mencoba untuk masuk kembali dengan berbagai alasan, bahkan pernah sekali salah serang preman datang membawa istri dengan anaknya, namun upaya preman tersebut kembali digagalkan oleh warga.
Kedatangan berikutnya, preman datang dalam jumlah belasan orang. Kedatangan preman membuat gelisah warga. Konsolidasi informal berlangsung, Warga yang mulai gerah dengan intimidasi kemudian melakukan perlawanan. Mereka berusaha mengusir preman hingga akhirnya terjadi aksi saling serang antara warga bersama partisipan perjuangan pandang raya melawan preman. Penyisiran preman di lokasi warga pun pun di lakukan, serangan demi serangan di bangun, preman tidak berkutik dan lari kocar kacir.
Setelah serangan terhadap preman dibangun warga, polisi yang tiba-tiba datang dengan kendaraan patroli mendekat kerumanan warga yang telah mengusir preman. Intimidasi psikologis pun di lakukan polisi, namun intimidasi  ini dibalas warga dengan serangan batu ke arah mobil patroli polisi. Aparat makin represif dengan  menyerang tembakan dan melakukan penangkapan terhadap warga. Di lengkapi dengan senjata api, beberapa intel polisi yang berada di sekitar lokasi menembakkan senjatanya ke udara, bahkan sempat mengeker tubuh warga.
Hasil pengejaran polisi membuat 23 orang warga dan partisipan ditangkap, mereka juga mengalami kekerasan fisik akibat Hantaman palu, senjata, dan sejumlah pukulan dan tendangan yang terus menghujam tubuh warga dan partisipan.
Kemarahan pun berlipat setelah serangan preman dan polisi di pandang raya, terlebih setelah penangkapan dan penganiyayaan polisi terhadap pejuang yang tertangkap.
Keputusan memblokade ruas jalan diputuskan, sebagai upaya menghadang ancaman polisi dan preman yang mencoba kembali masuk melakukan penyerangan terhadap warga, sekaligus sebagai bagian dari tekanan politik warga untuk membebaskan 23 orang pejuang yang ditangkap.
Saat petang menjelang, sekitar puluhan intel polisi yang tersebar di beberapa lorong di pandang raya sempat mengejar dan menyerang tembakan, tetapi serangan tersebut berhasil digagalkan oleh kejaran yang di lakukan warga. hujaman batu dan serangan balik di bangun warga untuk mengusir intel tersebut. Dendam dan kebencian yang dipupuk pejuang pandang raya  melawan ancaman kekerasan beserta penggusuran memberi energi kepada bambu, balok, dan batu yang memenuhi sepanjang jalan yang di blokade warga.
Hingga malam tiba ratusan warga yang tumpah ruah di jalan, menanti perang yang kembali mekar. Sekitar pukul 7 malam, lampu di areal pandang raya tiba-tiba saja padam. Kondisi tersebut memaksa warga menyisir kembali kampungnya demi memastikan tidak ada musuh yang menyusup dan menyerang warga secara diam-diam.
..
Sementara itu, di Polrestabes dimana 23 orang yang ditangkap kembali mendapatkan teror dan serangan fisik dari preman.  Sebagaian mengalami luka akibat pukulan dan hantaman benda tajam di bagian wajah dan kepala. Preman leluasa masuk dan mengintimidasi langsung 23 pejuang di ruangan penyidikan polrestabes memperkuat indikasi dengan kesaksian warga, menunjukan bahwa polisi dan preman sangat dekat. Bahkan ada seorang warga yang ditangkap mengakui melihat polisi diberikan uang oleh seorang kepala preman yang memimpin penyerangan di pandang raya. Beberapa kawan yang ingin menemui warga dan kawan yang ditangkap juga dihalangi-halangi masuk.
Pendampingan hukum bagi 23 orang ditangkap kemudian diupayakan melalui koordinasi dengan LBH. Dari hasil komunikasi dan negosiasi pengacara LBH bersama pihak Polrestabes, dan didapatkan informasi bahwa warga dan kawan orang yang ditangkap dapat segera dibebaskan pada malam tersebut. Pada pukul 22.00 Wita, Setelah menjalani proses pemeriksaan ke 23 orang tersebut dinyatakan bebas, namun pada saat mereka ingin meninggalkan polrestabes, puluhan preman yang berjaga di gerbang menghalang-halangi serta terus melakukan intimidasi bahkan mengancam ingin menikam jika mereka keluar.

REFORMASI 1998 dan PERISTIWA TRISAKTI

Krisis finansial Asia yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan semakin besarnya ketidak puasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itu menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai organisasi aksi mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia.Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang kemudian memicu Kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya. Gerakan mahasiswa pun meluas hampir diseluruh Indonesia. Di bawah tekanan yang besar dari dalam maupun luar negeri, Soeharto akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Pemerintahan Soeharto akhirnya jatuh Mei 1998 sehingga Indonesia memasuki tonggak sejarah baru, yaitu orde reformasi.Jatuhnya rezim Soeharto diawali krisis moneter sejak Juli 1997. Mata uang rupiah dan negara-negara Asia Tenggara terpukul. Krisis moneter tersebut membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi sangat suram.
Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang ke-6 akhirnya kandas, padahal Soeharto mencanangkan tahapan “tinggal landas”, dari negara agraris menuju negara industri kandas pada tahun 1994-1999. Peristiwa yang mempercepat jatuhnya pemerintahan Orde Baru dan muculnya reformasi adalah presiden Soeharto menghadiri KTT G-15 di Kairo padahal kondisi dalam negeri sedang krisis.
Pada saat itu semangat perjuangan mahasiswa setelah banyaknya korban dikalangan mahasiswa yang telah terenggut nyawanya dan juga pidato soerang ayah dan ibu yang kehilangan anaknya dalam tragedy tersebut mendorong para mahsiswa untuk terus memperjuangkan hak-hak rakyat dan tindakan kesewenangan yang dilakukan oleh resim soeharto sehingga setelah pidato tersebut disitul pulalah klimaks kemarahan mahasiswa bahkan mahasiswi pun ikut turut dalam orasi dan demonstasi tersebut meski ada kecaman dari instrument Negara agar para kaum hawa tidak mengikuti orasi dan demonstrasi ke jalan karena tidak mendapat tanggapan akhirnya aparat menggubris para mahasiswi dengan cara paksa bahkan dengan menggunakan kekerasasn diseret,ditendang dan di angkut menggunakan mobil patrol,sungguh MIRIS memang peristiwa pada saat itu .
Empat mahasiswa Trisakti pada tanggal 13 Mei 1998 menjadi korban aparat, kemudian dianugerahi sebagai Pahlawan Reformasi. Mahasiswa yang gugur dalam peristiwa Trisakti pada tahun 1998 tersebut adalah Elang Mulia Lesmana, Hery Hartanto, Hadifin Royan, Hendriawan Sie. Gerakan reformasi yang dimoroti unjuk rasa mahasiswa berhasil memaksa Presiden Soeharto yang tercatat sebagai presiden terlama selama lebih 30 tahun akhirnya turun dari jabatannya. Soeharto terpilih untuk ketujuh kalinya pada Sidang Umum MPR maka ia menjadi presiden tersingkat di dunia yaitu 3 bulan dari Maret hingga Mei 1998.
1. Adili Soeharto dan kroninya
2. Amandemen UUD 1945
3. Penghapusan dwifungsi ABRI yaitu sebagai hankan dan social abri masuk desa(AMD)
4. Otonomi daerah yang seluas-luasnya
5. Supremasi hukum
6. Pemerintahan yang beabs dari KKN (koeupsi, kolusi, nepotisme)
Gerakan reformasi pun menuntut pembaharuan lima paket UU politik yang dianggap menjadi sumber ketidakadilan, antara lain UU NO.1 Tahun 1985 tentang pemilihan umum.
Sebelum Presiden Soeharto menyatakan berhenti pada 21 Mei, beliau mempidatokan kemundurannya melalui media dan di tonton oleh rpuluhan bahkan ribuan mahasiswa dan ketika beliau mengatakan mengundurkan diri pada saat itu pula para mahasiswa sontak bersorak kegirangan Dan berlari ke ruang lapangan dan melantungksn lsgu sebagai symbol kemenangan dan kebebasan rakyat atas kesewenangan soeharto dan dengan Tampilnya B.J. Habibie sebagai presiden RI menggantikan Soeharto adalah konstitusional, dasar hukumnya adalah UUD 1945 pasal 8. Meskipun Pemilu tahun 1999 merupakan pemilu pertama masa reformasi yang diikuti oleh 48 partai politik. Pemerintahan B.J. Habibie berupaya memenuhi tuntutan reformasi dengan membentuk kabinet yang dikenal dengan nama Kabinet Reformasi Pembangunan. Provinsi Timor Timur lepas dari NKRI melalui referendum 30 Agustus 1999. Akhirnya, laporan pertangungjawaban Presdien B.J. Habibie ditolak karena masalah Timor Timur tersebut.
Minggu,12 Oktober 2014

IDENTITAS MAHASISWA



IDENTITAS MAHASISWA
Pertanyaan yang mungkin terlintas dibenak ketika mendengar identitas dan mahasiswa ialah Apakah itu Identitas dan Mahasiswa ? Identitas itu dapat berupa pengenal,jati diri ,citra dan lain-lain kemudian mahasiswa itu adalah jika dilihat dari sudut katanya dibagi atau dipenggal  menjadi dua kata yakni maha dan siswa dimana maha ialah tinggi sedangkan siswa ialah orang yang belajar jadi mahasiswa ialah orang yang belajar untuk memulikan dirinya sendiri.nah yagn perlu kita garis bawahi disini ialah kita saat ini telah menjadi mahsiswa dan bukan lagi siswa jadi karakter yang sering melekat pada diri mahasiswa itu ialah kritis,bertanggungjawab,manusiawi,arif,religious,anarkis,integritas,tangguh,inovatif,dan kemandirian.akan tetapi pada sebagian masyarakat berargumen bahwa bahwasanya mahasiswa itu identik dengan yang namanya tindak anarkis.dan sudah menjadi keharusan bahwa mahasiswa itu seharusnya berfikir kritis dalam menaggapai segala sesuatu perlu adanya observasi dan pengkajian lebih mendalam lagi mengenai gejala-gejala yang ada di tengah-tengah masyarakat.akan tetapi dalam menyikapi hal-hal tersebut terkadang mahasiswa kehilangan social control sehingga  segala tindakannya itu berujung pada tindak anarkis yang bukan hanya akan berimpact pada fasilitas-fasilitas tertentu akantetapi juga berdampak pada masyarakat itu sendiri sehingga hal inilah yang menyebabkan persepsi “anarkis” dikalangan mahasiswa.sebagai mahasiswa sebaiknya sedinimungkin mengetahui potensi yang dimiliki yaitu dapat dikategorikan menjadi 3 yakni hardskill,softskill dan idealisme berikut urainnya :
1)      Hardskill
Hardskill ialah penguasaan ilmu pengetahuan,tekhnologi,pengetahuan serta tekhnis yang sesuai dengan ilmunya,maksudnya ialah kemampuan atau bakat yang melekat dan dibutuhkan dalam bidang tertentu kemudian diasah misalnya insinyur mekanik yang membutuhkan keterampilan bekerja dengan permesinan,guru dengan ilmu-ilmu yang sesuai dengan bidangnya untuk mengajar dan lain-lain.
2)      Softskill
softskill adalah keterampilan seseorang dalam berhunbungan dengan orang lainnya(interpersonal skill) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri ( intrapersonal skill) misalnya dalam hal public speaking,integritas,leadership,kemauan belajar dan lain-lain
3)      Idealism
Idealism adalah suatu paham yang menyatkan bahwa segala hal itu adalah awalnya berupa ide ,independent dan lain-lain yang dijelaskan secara realis dengan melihat fenomena-fenomena .
Selanjutnya ialah mengenai hal-hal apa saja yang menjadi masalah dikalangan mahasiswa diantaranyaada apatis,pragmatis,individualis dan hedomis berikut penjelasannya :
1.      Apatis
Apatis adalah suatu sikap acuh tak acuh,masa bodoh,tidak peduli mengenai sesuatu hal Karena  hanya mementingkan dirinya sendiri
2.      Pragmatis
Pragmatis adalah membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secra praktis maksudnya ialah bahwa terdapat GOAL yang harus ia capai dengan menghalalkan segalk cara tanpa memperhatikan etika-etika untuk mendapatkan dan mewujudkan goalnya tersebut
3.      Individualis
Individualis adalah orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri atau lebih tepatnya ialah egois yang mana hanya memntingkan egonya saja
4.      Hedomis
Hedomis adalah baqgaimana untuk mendapatkan kebahagiaan yang sebanyak-banyaknya dan sedapat mungkin menghilangkan perasaan yang menyakitkan
5.      Pendapat yang groundless
Hal ini juga termasuk salah satu masalah yang ada pada diri mahasiswa dimana mahasiswa dengan beraninya mengeluarkan pendapat tanpa ada persiapan atau ground yang memadai sehingga pendapatnya itu groundless sehingga pemecahnnya atau jalan keluarnya ialah membaca perbanyak membaca dan kuasai dahulu materi sebelum berpendapat
Kemudian yang terakhir ialah peran mahasiswa diantarnya ada agent of change, social control,moral force,iron stock dan direct of change berikut penjelasannya :
1.      Agent of change ialah bahwa mahasiswa itu sebagai pelopor perubahan
2.      Direct of change ialah mahasiswa pelopr perubahan secara langsung dikarenakan sumber daya manusianya yang banyak
3.      Iron stock ialah mahasiswa itu adalah sumber daya manusia yang tidak akan pernah habis dan akan menjadi changer to be better future
4.      Moral force adalah kumpulan mahasiswa yang memiliki  etika yang baik
5.      Social control adalah mahasiswa adalah controller kehidupan social contohnya mengontrol kehidupan social yang ada dimasyarakat   

Minggu,12 Oktober 2014

SEJARAH PERGERAKAN MAHASISWA



SEJARAH PERGERAKAN MAHASISWA
Berbicara mengenai konteks pergerakan mahasiswa di Indonesia adalah cikal bakal perjuangan nasional dan tak bisa dipisahkan dari sesosok tokoh dan namanya diabadikan dalam sebuah organisasi  dan menjadi wadah perjuangan Negara Indonesia bernama BUDI UTOMOperistiwa itu terjadi pada tanggal 20 may 1908,dimana budi utomo itu sendiri adalah sebuah wadah tokoh perjuangan pertama yang memiliki struktur pengorganisasian modern berbasis pada pendidikan dan budaya,sebenarnya jika ditinjau dari latar belakang itu sendiri munculnya pergerakan nasional Indonesia pada umumnya dan pergerakan dikalangan pemuda dan mahasiswa pada khususnya itu dilatar belakangi oleh dua factor diantaranya :
1.      Factor eksternal ,pertama dimana pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 diseluruh Negara jajahan di asia,Africa dan amerika latin merupakan fase timbulnya kesadaran tentang pentingnya semangat nasional,perasaan senasib Negara yang terjajah dan adanya keinginan untuk mendirikan Negara yang berdaulat,independent tanpa adanya cengkraman dari kaum imperialis.kedua perang dunia I yang berlangsung tahun 1914-1918 telah menyadarkan bangsa-bangsa terjajah bahwa Negara-negara imperialis telah berperang diantara mereka sendiri,perang tersebut merupakan perang yang memperebutkan daerah jajahan,dan para tokoh-tokoh pergerakan nasional telah menyadari bahwa kini saatnya telah tiba bagi mereka untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah yang sudah lelah berperang dan lain-lain
2.      Factor internal,pertama system penjajahan belanda yang eksploratif terhadap sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia serta sewenag-wenang terhadap warga pribumi,dan hal inilah yang menyadarkan penduduk Indonesia tentang adanya system kolonialisme dan imperialism barat yang menerapkan ketidaksamaan dan perlakuan yang membeda-bedakan (diskriminatif) , melihat catatan sejarah bahwa dari semua Negara yang pernah menjajah Negara kesatuan republik indonesia,belanda lah yang paling lama menjajah negeri ini yakni tiga setengah abad atau tiga ratus lima puluh tahun.kedua lahirnya kelompok terpelajar Indonesia yang memperoleh pendidikan barat dan islam dari luar negeri,kesempatan ini terbuka setelah pemerintahan colonial belanda pada saat awal abad ke-20 yang menjalankan politik etis(edukasi,transmigrasi dan irigasi)dan lain-lain
Organisasi pemuda yang didirikan pada awal abad ke-20 meliputi organisasi yang didukung pemuda didaerah,perkumpulan ini didirikan pada tahun 1914 dengan tujuan mempertinggi derajat kesopanan,kecerdasan,memperluas kesempatan kerja dan penghidupan kegiatan masyarakat tokoh pemimpinnya adalah R Kosasih Surakusumah,R Otto Kusumah,pada saat itu banyak sekali bermunculan organisasi yang menampung para pemuda dan mahasiswa seperti sarekat sumatera 1918,pemuda minahasa 1918,persekutuan orang-orang timur tahun 1921 dan lain-lain yang kesemuanya merupakan kelompok mahasiswa daerah.perkumpulan pemuda pertama yang diwadahi oleh PPPI (Perhimpunan Pemuda-Pemuda Indonesia) adalah trikoro dharmo yang berdiri pada tanggal 7 Maret 1915 digedung perkumpulan budi utomo .Pada Kongres pemuda I tahun 1926 adalah pertama kalinya orgaisasi pemuda ini berhasil dikumpulkan dalam sebuah kongres yagn dipimpin oleh M Tabrani walaupun tidak berhasil membuat fusi,akan tetapi pada kongres pemuda II yang dilaksanakn pada tanggal 28 Oktober 1928 dapat dipadukan semua organisasi pemuda menjadi satu kekuatan nasional.Kesepakatan tersebut terikat dengan ikrar satu tanah air,satu bangsa dan satu bahasa yang terkenal dengan peristiwa sumpah pemuda.Berlanjut dengan peristiwa era tahun 1945 yaitu penyusunan BPUPKI yang diketuai oleh DR Radjiman Wediodiningrat yang berbasis Badan yang berusaha mempersiapkan kemerdekaan dalam peristiwa era tahun 1945 selain proklamasi terdapat pula peristiwa rengasdengklok yaitu penculikan yang dilakukan oleh golongan muda terhadap golongan tua yaitu Ir Soekarno dan diasingkan di sebuah daerah yang bernama Rengasdengklok disebabkan karena adanya perbedaan paham dengan golongan tua dalam penetapan proklamasi dimana golongan muda menginginkan agar proklamasi dipercepat mengingat peluang yang begitu terbuka lebar karena pada waktu itu pemerintah Jepang mengalami masa suram yaitu penjatuhan Bom di Hirosima dan Nagasaki akan tetapi golongan tua berpendapat agar tidak terburu-buru dan hal inilah yang menjadi ketakutan pada golongan muda terhadap Ir Soekarno agar tidak dipengaruhi oleh orang-orang Belanda dan terjadilah penculikan tersebut.selanjutnya ialah peristiwa G30S/PKI  pada awal pemerintahan orde baru adala merupakan sejarah kelam bangsa ini,peristiwa itu terjadi dikarenakan  karena upaya merongrong berlangsungnya pemerintah Negara Republik Indonesia yang sah,ketidakstabilan pemerintahan soekarno yang terus menambah polemic yang berlangsung hingga paska 1965 dengan munculnya aksi-aksi demonstrasi para pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam KAMI(Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), organisasi ini memberikan tuntunan pada pemerintahan soekarno yang dikenal dengan tritura tahun 1966 yang isinya :
1)      Bubarkan PKI
2)      Retool cabinet dwikora
3)      Dan turunkan harga
Aksi pemuda dan mahasiswa terus terjadi meski nama yang berbeda yaitu KAPPI(Kesatuan Pemuda Pelajar Indonesia) dengan KAPI stabilitas keamana pun tidak menentu,terutama di Jakarta.Pada 10 Maret 1966,presiden soekarno mengundang pihak-pihak yang berseberangan dengan kebijakan pemerintah dan perwakilan partai-partai politik pada pertemuan itu soekarno menekankan agar partai politik dan organisasi masyarakat mengecam demonstrasi tritura akantetapi KAPPI dan KAPI tidak bersedia memenuhi tuntutan tersebut akan tetapi pada keeseokan harinya tanggal 11 maret 1966 soekarno mengadakan sidang paripurna ,sidang ini dilaksanakan dengan tujuan mencari jalan keluar dari krisis yang kian memuncak akan tetapi kondisi diluar gedung sangat tegang sehingga m,emaklsa soekarno meniggalkan Jakarta menuju bogor untuk menangani situasi yang kian memuncak tersebut akhirnya dikeluarkanlah supersemar(surat pemerintah sebelas maret) dimana pada masa pemerintahan soeharto peran pemuda dan mahasiswa mengalami masa apatis yakni dimana segala bentuk kegiatan mahasiswa diatur dalam NKK( Normalisasi kehidupan kampus) disinilah titik terburuk mahasiswa akan tetapi mahasiswa tidak tinggal diam dalam menanggapi hal tersebut mahasiswa menggunakan asrama untuk bersembunyi sekaligus memikirkan dan berunding tentang bagaimana cara menjatuhkan resim pemerintahan soeharto adapun asrama-asram yang digunakan dalam menyusun strategi dan berunding serta berdiskusi menyebarkan propaganda ialah pertama angkatan baru Indonesia ,kedua asrama fakultas kedokteran yang letaknya pun berada di menteng dan ketiga asrama Indonesia merdeka .
Minggu,12 Oktober 2014

5 JUTA PERTAMA HASIL KERINGAT DI PENGHUJUNG 2021

5 juta pertama hasil keringat di penghujung tahun 2021 Tak henti-hentinya aku mengucapkan rasa syukur Usaha dan proses tidak ada yang sia-si...