Kisah pilu: 2 Januari
1942, saat adzan terakhir berkumandang di Bumi Andalusia, Spanyol
Tepat sholat isya pada malam 2 September 1942 M, di
Menara Masjid Bayazin Granada inilah untuk terakhir kalinya azan di
Kumandangkan secara lantang d Bumi Andalusia.
Kilas balik
Pada tahun 771 M, umat islam mulai memasuki semenanjung Iberia atau
spanyol dan portugal sekarang, dengan misi mengakhiri kekuasaan tiran, raja
Roderick. Umat islam dibawah kepemimpinan Thariq bin Ziyad menyeberangi lautan
yang memisahkan maroko dan daratan spanyol. Tujuh tahun kemudian, sebagian
besar wilayah semenanjung Iberia atau Andalusia berhasil diduduki oleh umat Islam.
Dan kekuasaan tersebut berlanjut selama lebih dari 700 tahun.
Pada tahun 900-an M, Islam mencapai puncak
kejayaannya ditanah Andalusia. Lebih dari 5 juta muslim tingal di daerah
tersebut, dengan persentase mencapai 80% penduduk. Kerajaan yang kuat kala itu,
Dinasti Umayah II menjadi penguasa tunggal di daerah tersebut dan menjadi kerajaan yang paling maju dan paling stabil
kondisi sosialnya di daratan Eropa.
Granada dibawah kekuasaan Islam saat itu
merupakan kota yang bersinar terang karena kemilauan cahaya kemajuan Ilmu
pengetahuan ketika kota-kota besar lain d Eropa masih terkungkung dengan
Kegelapan.
Namun, masa keemasan sosial dan politik ini
tidaklah abadi. Pada tahun 1000-an M, kerajaan Andalusia ini runtuh dan
terpecah-pecah menjadi negara kecil yang disebut tha-ifah.
Satu persatu tha-ifah jatuh oleh
kerajaan Kristen Eropa . dimulai dari tahun 1000-an hingga tahun 1200-an,
kota-kota utama semisal Cordoba, sevilla, Toledo bergiliran di kuasai. Dan
hanya menyisakan Granada.
Pada era tersebut, tahun 1200-an, Granada
sempat berhasil menghidarkan diri dari penaklukkan kerajaan-kerajaan Eropa.
Setelah jatuhnya Cordoba, Granada menyepakati perjanjian dengan kerajaan
Castile, salah satu kerajaan kristen yang terkuat di eropa. Perjanjian itu
berisikan ketundukan Granada dengan membayar upeti berupa emas kepada kerajaan
Castile setiap tahunnya. Timbal balik, Castile menjamin independensi Granada
dalam urusan dalam negeri mereka dan lepas dari ancaman invasi Castile.
Selain membayar upeti, faktor lain yang
membantu Granada terhindar dari penaklukkan adalah letak geografisnya. Kerajaan
ini terletak di kaki pegunungan Sierra Nevada yang menjadi benteng alami melindungi
kerajaan dari invasi pihak-pihak luar.
Granada tidak bisa menghindari takdirnya
Selama lebih dari 250 tahun, Granada tetap
tunduk kepada Castile dengan membayar upeti. Namun, dikelilingi oleh kerajaan
kristen yang tidak bersahabat tetap saja membuat Granada dalam keadaan
terancam. Mereka tidak pernah aman dari ancaman panakluk.
Suratan takdir tentang keruntuhan Granada
pun dimulai, ketika Raja Ferdinand dari Aragon menikan dengan putri Isabella
dari Castile. Pernikahan ini menyatukan dua kerajaan terkuat di semenanjung
Iberia yang merajut cita-cita yang satu, menaklukkan Granada dan menghapus
jejak-jejak islam di Benua Biru.
Pada tahun 1491, Granada dikepung oleh
Pasukan-pasukan kerajaan Raja Ferdinand dan Ratu Isabelle. Dari menara
istananya, Sultan Muhammad Melihat pasukan Kristen dalam jumlah yang besar
telah mengepung dan bersiap menyerang Granada. Sultan Muhammad pun dipaksa
untuk menandatangani surat penyerahan Granada kepada pasukan Sekutu Kristen.
Peristiwa ini terjadi pada November 1491.
Pada tanggal 2 Januari 1492, pasukan
kristen memasuki kota Granada. Pasukan-pasukan ini memasuki istana Alhambra,
mereka memasang bendera-bendera dan simbol-simbol kerajaan Kristen Eropa di
Dinding-dinding istana sebagai tanda kemenangan. Dan di menara tertinggi istana
Alhambra mereka pancangkan bendera salib agar rakyat Granada mengetahui siapa penguasa mereka sekarang.
Keadaan saat itu benar-benar mencekam, rakyat muslim Granada tidak berani
keluar dari rumah-rumah mereka dan jalanan pun lengang dari hiruk-pikuk
manusia. Umat islam hanya dua pilihan; masuk kristen atau dibunuh.
Tepat shalat isya, pada malam 2 Januari
1492 M, di menara Masjid Bayazin Granada inilah untuk terakhir kalinya azan di
Kumandangkan secara lantang di Bumi Andalusia. Itulah akhir dari peradaban
islam di Spanyol yang telah berlangsung lebih dari tujuh abad lamanya. Cahaya
islam menghilang dari daratan tersebut dengan terusir dan tewasnya umat islam
di sana, kemudian diganti dengan pendatang-pendatang kristen yang menempati
wilayah tersebut.
Sumber lostislamichistory.com,
kisahmuslim, FB