KEHIMAHIAN
Sebenarnya
awalnya Hubungan Internasional atau HI ini merupakan program studi dari ilmu politik, tetapi kemudian
dispesifikasikan menjadi program studi sendiri ilmu hubungan internasinal,
karena cakupannya yang luas, tidak hanya belajar tentang politik, tetapi juga
ekonomi, hukum, dan lain-lain. Awalnya, tahun 1982 program studi Hubungan
Internasional terbentuk dengan anggota kurang lebih 20 orang. Kemudian,
tahun 1983 terbentuklah IMAHI (Ikatan Mahasiswa Hubungan Internasional). Nah,
ketua pertama dari IMAHI ini adalah Alm. Sabri Dahlan, beliau meninggal di
tahun 2012. Beliau merupakan angkatan pertama di program studi Imu Hubungan
Internasional FISIP Universitas Hasanuddin. Kemudian seiring berjalannya waktu
dan seiring dengan adanya proses, IMAHI pun berganti nama menjadi HIMAHI
(Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional) sejak tanggal 12 september 1985 dan
momentum inilah yang dianggap sebagai monumen berdirinya HIMAHI dengan
dirumuskannya Anggaran Dasar Organisasi ini di Jalan Arif Rate No.10 Makassar.
Pada tahun 1985 ini anggota HIMAHI itu juga sudah banyak. Nah, sebenarnya
organisasi ini terbentuk karena adanya kebutuhan.
Setahun
setelah itu pada tanggal 6 Juni 1986 dikukuhkanlah Darwis sebagai Ketua HIMAHI
yang kedua, melalui suatu acara resmi di Gedung Pertemuan Ilmiah UNHAS.
Pengukuhan dan pelantikan yang dilakukan oleh Pembantu Dekan III FISIP UNHAS
Drs. Anwar Arifin berarti dikukuhkannya HIMAHI secara Konstitusional dan dengan
status hukum yang kuat. Perkembangan yang dicapai oleh anggota HIMAHI selanjutnya
tak dapat dilepaskan dari momentum ini.
Tujuan
didirikannya HIMAHI ini ialah sebagai wadah untuk setiap mahasiswa hubungan
Internasional dalam mengembangkan minat dan bakatnya, dan sebagaimana mahasiswa
pada umumnya yang membutuhkan ruang untuk berkumpul. HIMAHI muncul sebagai
respon terhadap fenomena sosial dan kebutuhan yang didasari kesamaan.
Yang
membuat suatu organisasi sendiri itu kuat adalah "Tujuan". Himpunan
Mahasiswa Hubungan Internasional sendiri berdiri karena adanya tujuan yang
melandasi adapun tujuan didirikannya HIMAHI yakni membentuk insan intelektual,
mandiri, berpikir global, berjiwa patriotisme dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan. Lembaga mahasiswa ideal adalah lembaga mahasiswa yang mampu
mencapai tujuannya dan ketika tujuan tercapai akan dimunculkanlah spirit-spirit
baru yang membuat organisasi terus berjalan, spirit yang dimaksud ini adalah
regenerasi yang di buat melalui kaderisasi. HIMAHI sendiri mengklasifikasi
tujuannya melalui tiga jalan, yakni : Kaderisasi, Advokasi dan Kajian Strategis
serta pewadahan minat dan bakat. Hal-hal inilah yang menjadi instrumen dalam
pergerakan HIMAHI. Kaderisasi sendiri memiliki tujuan yaitu untuk menyamakan
paradigma dan injeksi nilai-nilai, selain itu kaderisasi juga bertujuan untuk
membentuk sikap-sikap dan perilaku yang baik. Kemudian, advokasi bergelut di
bidang realita sosial dan pewadahan minat dan bakat disini terwadahi dalam
berbagai macam UKH (unit kegiatan himpunan), seperti musik, bahasa asing,
pecinta alam, grup vocal, dan masih banyak lagi. Lembaga mahasiswa yang ideal
yaitu lembaga yang memberikan dampak positif bagi anggota-anggotanya, melakukan
pengembangan sumber daya manusia, anggotnya ikhlas dalam menjalankan organisasi
tersebut, dan adanya pengkader serta proses pengkaderan yang baik.
Semakin
lama, organisasi yang tebentuk akan semakin mengkomplekskan dirinya. Begitupun
dengan HIMAHI. Karena didalam berjalannya HIMAHI, terdapat perubahan-perubahan
yang dilakukan dan beberapa tindakan yang diambil guna memperbarui dan memperbaiki
himpunan agar kelangsungan keberdayaan mahasiswanya terus terjaga.
Dalam
usianya yang ke-28, tentunya HIMAHI telah mengalami dinamisasi menuju perubahan
konstruktif dan merevitalisasi peran dan fungsinya sebagai lembaga yang
mewadahi seluruh aktivitas dan kreativitas mahasiswa Hubungan Internasional
FISIP UNHAS, dengan basis ilmiah dan profesionalisme.Kemajemukan merupakan
salah satu warna tersendiri dari HIMAHI, bahkan kemajemukan tersebut menjadi
kekuatan HIMAHI yang memang berasaskan kekeluargaan. Kepentingan pribadi dan
kelompok senantiasa tereduksi apabila harus berhadapan dengan kepentingan
bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar